Friday, July 12, 2013

Viking Boys, Ramaikan Setiap Laga Kandang Persib


Viking Boys, Ramaikan Setiap Laga Kandang Persib


Bandung – Ada pemandangan berbeda di Tribune Timur stadion sejak bergulirnya kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2013 leg dua. Tampilan atraktif bobotoh (koreo), dengan kreativitasnya, menyemarakkan setiap laga kandang Persib Bandung.

Siapakah mereka? Mereka adalah Viking Boys yang tak lain divisi tim kreatif Viking Persib Club. Viking Boys sendiri, sebenarnya sudah ada sekitar tahun 2000-an. Namun eksistensinya, sempat meredup hingga kurang lebih hampir 12 tahun lamanya.

Viking Boys sendiri, hadir dengan tujuan memotivasi tim kebanggaannya dan sebisa mungkin membuat mental tim lawan menjadi menurun. Caranya adalah dengan koreo-koreo yang dipertunjukkan dan nyanyian penyemangat.

Sebaliknya, untuk menjatuhkan tim lawan, Viking Boys menyanyikan yel-yel yang dapat membuat mental tim lawan drop, tanpa dilandasi nyanyian bersifat rasis.

Meski baru terbentuk dan terbangun dari tidur panjangnya selama beberapa tahun lalu, kehadiran kembali Viking Boys sebagai divisi tim kreatif Viking mampu memberikan hal positif dari segala aspek. Hal itu sangat terasa sekali dengan antusiasme penonton di dalam stadion.

Hingga kini, Viking Boys sudah berhasil mempertontonkan lima koreo hasil kreativitasnya yang patut diacungi dua jempol. Pasalnya, setiap koreo yang dipertunjukkan, selalu memiliki tema berbeda dan memiliki makna tersendiri.

“Tim kreatif (Viking Boys) sendiri sebetulnya sudah ada sejak tahun 2000 lalu. Namun sempat vakum dan otomatis Viking vakum dalam kreativitas. Viking Boys sekarang, bisa dikatakan regenasi dari yang dulu. Kita ingin kembali menggairahkan Viking Boys yang sudah lama tertidur. Dengan tujuan memberikan motivasi kepada Persib dan menggairahkan kembali suasana di dalam stadion,” kata salah salah satu anggota Viking Boys, Syafiq F ketika ditemui INILAH.COM, Jumat (12/7/2013).

Kendati terbilang sukses dalam setiap pertunjukkannya, bukan berarti Viking Boys tak mengalami kendala. Salah satu hal yang paling sering terjadi adalah masalah komunikasi dengan bobotoh lainnya. Namun hal tersebut terbilang wajar dan dapat ditolelir.

“Kendalanya adalah masalah komunikasi. Terkadang masih ada bobotoh lain yang masih kurang mengerti, ketika ada plastik atau kertas yang kita siapkan di kursi gunanya untuk apa. Tetapi itu adalah hal yang wajar. Lambat laun, lama-lama mereka juga menjadi semakin mengerti, setelah kita terus mengkomunikasikan dengan yang lain,” jelasnya. [gin]

Sumber: http://www.inilahkoran.com

No comments:

Post a Comment