Setiap pagi sekitar jam setengah delapan, di trotoar jalan Astana Anyar (tepat di seberang kantor cabang Bank BCA), berdiri dengan sabar belasan orang. Mereka bukannya sedang menunggu bis atau angkutan kota. Tapi mereka sedang menanti datangnya gerobak penjual lomie yang paling laris di Bandung. Tidaklah berlebihan apabila Dosen Kuliner memberikan predikat ‘paling laris’. Karena memang kenyataannya seperti itu. Belum juga penjualnya datang, para pelanggan sudah setia menanti. Saking nikmatnya, para pelanggan pun tidak berkeberatan menunggu hingga satu jam sebelum pesanan datang. Dan kalau Anda datang lebih dari jam 9 pagi, biasanya sih sudah tidak kebagian.
Lomie Astana Anyar ini memiliki rasa asin, berbeda dengan penjual lomie di Bandung pada umumnya yang rasanya manis. Yang membuat lomie asin ini spesial adalah menggunakan ayam kampung. Dan jika Anda doyan ati ampela, telur muda, ceker, sayap, brutu, marus, ataupun bagian ayam lainnya, Anda bisa memintanya kepada si penjual. Bagi yang tidak doyan mie, disini juga menyediakan lo bihun atau lo kwetiaw.
Lomie Astana Anyar ini memiliki rasa asin, berbeda dengan penjual lomie di Bandung pada umumnya yang rasanya manis. Yang membuat lomie asin ini spesial adalah menggunakan ayam kampung. Dan jika Anda doyan ati ampela, telur muda, ceker, sayap, brutu, marus, ataupun bagian ayam lainnya, Anda bisa memintanya kepada si penjual. Bagi yang tidak doyan mie, disini juga menyediakan lo bihun atau lo kwetiaw.
Peta: SPBU Martanegara Asri - Lomie Astana Anyar
Sumber: http://dosenkuliner.wordpress.com
No comments:
Post a Comment