Friday, June 28, 2013

PT LI tunggu proposal Persija untuk menjamu Persib

PT LI tunggu proposal Persija untuk menjamu Persib


Lokasi laga tunda antara Persija Jakarta lawan Persib Bandung dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2012-2013, masih menjadi tanda tanya. Pasalnya, belum menemukan kepastian di mana laga tersebut akan digelar.
Hanya saja, PT Liga Indonesia (PT LI) sudah memberikan arahan supaya laga tersebut dilangsungkan pada 28 Agustus mendatang.
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, meminta supaya laga dihelat di luar pulau Jawa. Sedangkan Ketua Umum Persija, Ferry Paulus, tetap menginginkan laga berlangsung di Jakarta.
Guna menyikapi hal tersebut, CEO PT LI, Djoko Driyono menyerahkan sepenuhnya kepada Persija, notabene selaku tuan rumah. Hanya saja Joko mengingatkan, agar Persija dan Persib harus melakukan pertandingan ulangan dengan baik.
"Kami sudah meminta Persija supaya menyerahkan proposal untuk mengajukan tempat pertandingan ulang melawan Persib. Sebab, hal tersebut menjadi kewajiban mereka untuk menentukan lokasi pertandingan," terangnya.
"Kami tidak bisa mencampuri kewenangan Persija dalam menentukan tempatnya. Tugas kami hanya mengeksekusi pertandingan tersebut," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI tersebut.
Duel Persija kontra Persib, seharusnya tersaji di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (22/6) petang. Namun, laga tersebut batal digelar lantaran Persib tidak hadir ke SUGBK dengan alasan mendapatkan hambatan berupa penyerangan yang dilakukan sekelompok orang yang dicurigai merupakan pendukung Persija Jakarta.
"Tindakan penyerangan tersebut, merupakan kriminal dalam kota," kata Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Hinca Pandjaitan.
Sidang pertama terkait hal tersebut, sudah dilakukan Komdis secara tertutup di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6). Hinca menambahkan, mendapatkan temuan menarik dari hasil sidang tersebut. Yakni, CEO Persija, Muchsin, ternyata berada di dalam bus Persib yang menjadi objek penyerangan. Alhasil, diterangkan Hinca, Muchsin menceritakan semua kejadian yang dilihatnya.
"Ada perilaku suporter yang diduga merupakan pendukung Persija, mengarah kepada tindakan kriminal dalam kota. Kini, sedang ditangani Polda. Mereka terlihat menggunakan simbol khas Persija, yakni memakai jersey oranye dan simbol-simbol lainnya," sambungnya.
"Kami belum bisa mengeluarkan sanksi kepada Persija, sebab menunggu hasil penyelidikan Polda Metro Jaya. Panpel bertanggung jawab memberi rasa aman dan nyaman dari hotel hingga pulang. Kami sebenarnya tidak ingin jika dosa suporter namun harus ditanggung klub," pungkasnya. (esa/dzi)

No comments:

Post a Comment