Thursday, March 21, 2013

Cepy Ayam Tulang Lunak


Cepy ATL : Empuknya Laba Dari Bisnis Ayam Tulang Lunak

Cepy ATL : Empuknya Laba Dari Bisnis Ayam Tulang Lunak

Bisnis kuliner rupanya tidak pernah sepi pembeli dan tahan banting terhadap segala kondisi. Kebutuhan manusia dalam melangsungkan kehidupannya adalah makan. Tinggal Sang Ownernya yang mengkreasikan rasa, khas, bentuk dan inovasi lainnya agar tidak membosankan. Berangkat dari pemikiran seperti itulah Cepy Suratman mempelopori Cepy ATL (Ayam Tulang Lunak) yang turut menambah khasanah kuliner Indonesia.
Cepy ATL adalah kuliner berbahan dasar ayam yang enak dimakan hingga ke tulang-tulangnya, kalsiumnya tinggi. Keunikan tersebut menjadi daya tarik tersendiri, baik bagi para pelanggan maupun mitra yang turut mengembangkan Cepy ATL. “Dari awal mendirikan, respon pasar sangat bagus sekali. Para pelanggan dan teman-teman mengomentari bahwa Cepy ATL adalah makanan yang unik dan punya ciri khas tulangnya yang lunak, enak dimakan serta tidak berefek samping,” kata H. Cepy Suratman, yang baru saja menunaikan ibadah haji tahun ini.
Berbagai apresiasi yang dirasakan Cepy terhadap brand-nya terus mengalir. Perkembangan Cepy ATL hingga saat ini menampakan peningkatan yang semakin bagus. Mitra Cepy ATL telah tersebar ke seluruh wilayah di Indonesia yang telah mencapai kurang lebih 300 cabang. “Saat ini masih banyak permintaan yang ingin bergabung, baik dari dalam maupun luar kota. Bahkan ada sebagian masyarakat di negara tetangga yang tertarik dengan bisnis Cepy ATL,” ungkap Pengusaha yang baru menunaikan Ibadah Haji ini.
Saat ini, aku Cepy, persaingan bisnisnya mulai cukup ketat. Tetapi ia tidak terlalu khawatir karena menurutnya kompetitor hanya mengikuti, Cepy ATL lah pelopornya. Upaya menjadileader di bisnis inipun terus dikembangkan Cepy. Seperti saat ini, Cepy ATL menciptakan menu baru Ayam Tulang Lunak Bakar dengan varian rasa yang berbeda. Yang mana sebelumnya hanya goreng saja. “Selain itu, yang menjadi keunggulan kami adalah memiliki cita rasa khas Bandung. Yang tidak akan bisa disamai dengan produknya kompetitor,” jelas Cepy.
Bisnis yang didirikan Cepy saat krismon pada 1998 ini investasi awalnya hanya Rp 6 juta. Saat itu Cepy ATL dapat mencapai BEP dalam waktu 4 bulan. Maka saat ini, berkat inovasinya itu beberapa outlet atau booth Cepy ATL mampu menghasilkan hingga Rp 40 juta perbulan. “Omset rata-rata perbulan minimal Rp 5 – 7 juta, bahkan ada mitra kami yang omset rata-rata perbulannya mencapai Rp 20 – 40 juta. Semuanya tergantung pada lokasi penempatan usaha. Variatif dan tergantung ikhtiar mitra,” papar Cepy.
Beberapa strategi terus dikembangkan Cepy agar usahanya tetap bertahan dan sustainable. Seperti  dengan menjaga standar mutu Cepy ATL agar tetap stabil, menjalin komunikasi yang baik dengan para mitra, memaintain mitra secara intensif, dan lain-lain. Ia berharap dapat terus menambah mitra agar bisa membantu membuka lapangan kerja.
Saat ini, investasi awal yang ditawarkan Cepy ATL kepada mitra sebesar Rp 10,5 juta. “Dengan investasi yang relatif terjangkau tersebut maka BEP dapat diraih dengan cepat. Hal itu tercermin dari pengalaman kami dalam menjalankan Cepy ATL selama ini,” tutur Cepy.
Selain itu, tambahnya, siapapun mitra yang ingin bergabung dapat dengan mudah mengaplikasikan usaha Cepy ATL. Mitra juga mendapatkan satu paket booth dengan desain yang unik. “Kami juga tidak memungut royalty fee dari usaha kemitraan ini,” beber Cepy mengakhiri.


Peta: SPBU Martanegara - Cepy Ayam Tulang Lunak

Sumber: http://tabloidbo.com

No comments:

Post a Comment