Tuesday, May 14, 2013

Etcetera

Etcetera



Kayanya emang bener kalau aku ini cuma modal nekat bikin review kuliner tapi gak tau banyak istilah kuliner P: setelah main kesini beberapa kali dan akhirnya makan yang banyak disini, aku malah jadi kepikiran buat memperkaya kosakata kuliner walaupun gak tahu juga gimana caranya ntar D:
Tempat studi istilah kuliner (maksudnya resto P: ) berikut berada di jalan yang hampir semua orang bandung dan turis tahu. tak lain dan tak bukan adalah jalan trunojoyo nan padat oleh distro + riau junction + sekolah raksasa + tukang alat olahraga di stengah bagian bawah + sekian nama resto mulai dari yang warung macam sate maranggi (pernah kureview btw silahkan lihat review sebelum belumnya) sampe yang aneh aneh macam restoran sunda level mewah, restoran china, daaannn gudeg jogja (atau tukang timbel?) di setengah bagian atas. Eh kok gudeg aja, masih ada dua (ato lebih mungkin) yang european punya D:
tapi karena gak mungkin aku makan di semuanya dalam semalam, hari ini mari kita fokus pada …
Et Cetera (etc) Dining
Jalan Trunojoyo no. 38 – Bandung
RATING : A (lumayan)
Bentuknya bolehlah masih rumah (again again and again) tapi yang ini kesannya mewah dan sebagai ciri indonesia masa kini, desainnya serba minimalis walaupun lebih kental kerasa kalau kita sudah ada didalam. Yah jujur sih tipikal rumah minimalis itu hampir kebanyakan keliatan suram di depan dan baru kerasa megah kalau sudah didalam.
Eh btw disini bisa milih mau duduk diluar atau didalam. Kalau mau enak dan nyaman lebih disarankan buat duduk di dalam dan ngincar deretan sofa nan empuknya sambil mengagumi aura mewah minimalis. khusus buat yang mau private2an juga ada satu ruang khusus di belakang yang juga bisa dipake buat mini meeting. Kalau mau nikmatin angin dingin dari hujan dan malam serta amat sangat butuh colokan listrik bisa milih duduk di diluar yang colokan listriknya berlimpah D: tenang, tenang. Luar sini maksudnya teras kok dan karena atapnya panjang yakinlah anda gak bakal kecipratan hujan kecuali hujannya hujan badai P:
Begitu buku menu sudah ditangan, kita akan lihat deretan menu appetizer, steak, dan makanan eropa lainnya plus (tentu saja) daftar minuman dan dessert.
Berhubung kali ini perutku kerasa agak aneh jadinya aku coba yang pasti pasti aja, satu porsi Popeye Steak dengan dua simbol thumbs (mungkin maksudnya recommended) seharga 28900 dan Spaghetti Carbonara seharga 22900. Untuk minum aku pilih ETC Chocolate (15900) dan seperti yang sudah sudah, buat tambahannya kupesen lemon tea (8900).
Setelah iseng jalan jalan di dalam resto sambil hunt posisi WC dan nemu meja khusus isi majalah, datenglah si minuman ETC Chocolate plus Lemon Teanya. Untuk sruputan pertama, kumulai dengan lemon tea yang … BIASA_BGT_STYLE. well, aku gak nemu bedanya lemon tea ini dengan lemon tea lainnya di mana aja (kecuali Sagoo mungkin) alias es te de banget dengan ukuran gelas yang gitu gitu juga. Selesai sruput lemon tea, aku segera beralih sama ETC Choco yang … yang … yah lumayan gede gelasnya (tinggi tepatnya) dengan isi yang keliatan padat berisi plus whipped cream di puncak. Waktu dicoba, WAW !! Pahit coklatnya pas dan uenak dilidah sampai sampai gak bisa berhenti nyruput D:
lepas beberapa saat (didramatisir ini. aslinya sih gak lama P: ) sampailah si spaghetti carbonara yang tipikal restoran mewah banget alias gak banyak banyak isinya dan si popeye steak yang sekilas keliatan kaya hamburger karena tumpuk tumpuk.
Penasaran sama si spaghetti yang menurut buku menu di”saute” dengan smoked beef dan cheese cream sauce … entah apa itu artinya di saute … dan langsung ambil satu garpu, HAP! mmmm ~ agak susah aku gambarinnya yang jelas menurutku lebih sip daripada spaghetti pizza hut dengan porsi lebih kecil tentunya P:
Selesai dengan carbonara, segera kutengok popeye steak yang … POPEYE_BGT ! jadi lapisan paling bawahnya itu mushroom sauce ETC trus diatasnya ada potato “au gratin” … satu lagi istilah yang aku gak tahu … baru daging steak yang masih masuk klasifikasi classical ETC Steak di buku menunya dan … setumpuk besar bayam dan jagung di paling atas O: colek bayamnya dan langsung lumuri dengam mushroom sauce untuk mendapatkan kombinasi rasa yang unik tapi enak. eh btw bayamnya kerasa kaya sayuran bakar (atau tumis?) rasanya unik tapi buatku sih masih masuk kategori enak
Sayangnya gak disarankan makan banyak banyak itu bayam+saus karena berpotensi bikin enek.
Lari ke daging, eh ternyata steaknya empuk dan gampang dipotong. dagingnya juga kliatan terbakar matang dengan bumbu yang meresap sampe kedalam, rasanya ? wuih !! err … gak wuih wuih amat sih tapi cukup setingkat dua tingkat diatas steak kebanyakan menurutku D: dan cukup juga buat bikin aku gak brenti brenti motong itu daging dan dilahap sampe gak kerasa kalo itu benernya udah abis dan aku malah motongin potato au gratin (menurutku sih itu sejenis kentang bakar yang rasanya tambah sip setelah dilumuri saus mushroom plus bumbu steak) di paling bawah >_>
Selesai makan kok malah hujan. Jadilah aku ngambil satu … dua … tiga majalah buat ngusir rasa bosan karena gak bisa pulang (benernya sih males kehujanan dari teras ke mobil P: ) sambil ditemani lagu lagu populer indonesia yang silih berganti dimainkan si stereo set
begitu mau bayar, baru juga kaget karena gak bisa pakai debit BNI kalau tagihannya dibawah seratus ribu (tapi curangnya kalau pakai debit BCA boleh) masih ditambah fakta bahwa pajaknya di charge 15% … tipikal resto menengah atas … dan AKU GAK BAWA DOMPET !!! OMG !!
untungnya tasku banyak kantong rahasia yang didalamnya tersimpan uang darurat D: makanya aku bisa selamat membayar tagihan Rp 88473 buat pulang ke rumah dan nulis review ini



Peta: SPBU Martanegara Asri - Etcetera

Sumber: http://www.izark.net

No comments:

Post a Comment