Persib dukung putusan PT Liga Indonesia
PT Liga Indonesia (PT LI) akhirnya memutuskan untuk menjadwal ulang laga Persija Jakarta melawan Persib Bandung. Seperti diketahui, laga tersebut batal digelar karena rombongan Persib mendapatkan insiden saat perjalanan menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan.
Menanggapi hal tersebut, kapten Persib, Atep, mengaku setuju dengan keputusan PT LI. Diharapkannya, pertandingan bisa dilakukan di tempat netral tanpa penonton.
"Kalau lokasinya memang dipindah, benar-benar harus steril dari suporter," tuntas Atep.
Tidak hanya Atep, keputusan tersebut juga melegakan manajemen Persib Bandung. Pasalnya, pihak manajemen sebelumnya juga sudah meminta supaya penyelenggaraan pertandingan dapat digelar ulang akibat insiden penyerangan yang menimpa rombongan Persib.
"Persib meminta agar PT LI menggelar ulang pertandingan Persija vs Persib putaran kedua ISL musim 2013 di tempat yang netral, dengan jaminan keamanan dan keselamatan bagi semua pihak. Baik penyelenggara, tim peserta, penonton di stadion, dan masyarakat sekitar tempat pertandingan," bunyi salah satu poin pernyataan sikap Persib.
Tuntutan tersebut, juga dipertegas Manajer Persib, Umuh Muchtar, yang mengaku langsung berkomunikasi dengan pengurus PT LI terkait masalah tersebut. Bahkan, pengaduan terkait penyerangan langsung dilontarkan Umuh kepada penyelenggara kompetisi, sesaat setelah kejadian.
"Setelah kejadian, saya langsung telepon orang PT LI dan PSSI. PSSI pun tidak masalah dengan batalnya pertandingan kemarin. Saya sudah jelaskan apa yang kami alami kepada mereka. Sekarang, kami menuntut pertandingan dijadwal ulang, dan digelar di tempat netral. Di mana pun, kapan pun, Persib siap bertanding," katanya dari berbagai sumber.
Menanggapi status walk out (WO) yang dijatuhkan pada Persib, Umuh sudah yakin sejak awal tidak akan terjadi. Menurutnya, jika PSSI tahu kejadiannya, maka seharusnya panitia penyelenggara (Panpel) pertandingan Persija yang mendapat hukuman. Hal itu karena pengamanan yang mereka terapkan pada rombongan Persib tidak memenuhi standar keamanan.
Padahal, laga antara tim Macan Kemayoran dengan skuad Pangeran Biru selalu berlangsung panas, dan Panpel seharusnya belajar dari pengalaman.
"Panpel yang tidak becus, tapi kenapa Persib yang di WO? Seharusnya, Persija yang di WO karena tidak bisa menggelar pertandingan dengan aman. Kalau sampai status WO dijatuhkan pada Persib, bayangkan saja pasti ada demo besar-besaran," pungkas Umuh. (esa/dzi)
Sumber: http://www.merdeka.com
No comments:
Post a Comment