Usai mendapat serangan dari sekelompok orang tak dikenal saat bergerak menuju stadion Gelora Bung Karno, manajemen Persib Bandung mengambil keputusan mengarahkan bus ke arah Kota Kembang dengan alasan keamanan dan keselamatan pemain dan ofisial tim.
Pada saat itu Persib mendapat serangan yang cukup sporadis berupa pelemparan batu hingga bom molotov yang menghancurkan bus di beberapa bagian termasuk mencederai pemain dan ofisal.
Di laman resmi klub, Persib melalui direktur utama Glenn Sugita kemudian mengeluarkan delapan butir pernyataan terkait peristiwa tersebut:
- Persib mengutamakan keselamatan dan keamanan seluruh ofisial dan anggota tim
- Persib menyatakan penyesalan atas penyerangan oleh kelompok liar dan meminta jajaran Polda Metro Jaya mengusut dan menindak para pelaku sesuai hukum yang berlaku di Republik Indonesia
- Persib protes keras dan mempertanyakan minimnya pengamanan yang tersedia, padahal pengalaman menunjukkan pertandingan Persib vs. Persija selalu membutuhkan pengamanan maksimal
- Persib mempertanyakan pelecehan nilai Fair Play oleh mereka yang menebarkan teror dan rasa takut dalam sepakbola Indonesia, sehingga mengesankan ingin meraih kemenangan dengan segala cara
- Persib meminta agar PT Liga Indonesia menggelar ulang pertandingan PERSIB vs Persija putaran ke-2 ISL musim 2013 di kota yang netral dengan jaminan kemanan dan keselamatan bagi seluruh pihak, baik penyelenggara, tim peserta, penonton di stadion dan masyarakat sekitar tempat pertandingan
- Meminta Bobotoh jangan melakukan sweeping terhadap mobil nomor polisi B karena mereka adalah tamu di Kota Bandung yang harus dihormati
- Pelaku penyerangan adalah pengecut yang tidak mungkin berani datang ke Bandung. Dengan demikian, Bobotoh harus tunjukan sifat ksatria dan beradab
- Meminta maaf kepada warga yang telah mengalami kerusakan kendaraan bermotor akibat tindakan beberapa oknum yang mengaku bobotoh tapi tidak bertanggung jawab
Sumber: http://www.goal.com
No comments:
Post a Comment