Masih ingat sama jajanan masa kecil dulu, sagu yang di colok pakai lidi kemudian dicocol saus atau disebut cilok? Mungkin masih ada yang ingat. Nah, kali ini saya menelusuri salah satu sudut kota Bandung untuk mencicipi cilok yang lain daripada yang sudah beredar di pasaran. Kalau biasanya cilok itu berupa bakso rebus atau sagu rebus yang dibentuk bulat dan dicolok, di warung yang satu ini punya gebrakan baru berupa cilok goreng. Ya, tidak salah lagi sagu-nya itu digoreng dan uniknya dicocolnya dengan sambal kacang bukan saus sambal.
Sebut saja Kang Jeje, si pemilik Cilok Mamang yang berlokasi di daerah Jalan Saparua, depan GOR Saparua, Bandung atau jajaran RS Halmahera Jl. Riau ini baru merintis usaha kecilnya ini sekitar sebulan yang lalu. Warung kecil ini memang benar-benar kecil, hanya sebuah bilik bambu kecil yang di depannya terdapat kursi-kursi plastik untuk pengunjung yang ingin makan di tempat. Warung rintisan ini awalnya memang usaha Kang Jeje untuk memasarkan yoghurt handmade-nya, Mimi Yoghurt, setelah sukses makin banyaklah partner yang mengajaknya bekerja sama salah satunya cilok goreng ini. Jadilah Kang Jeje memutuskan mendirikan Cilok Mamang sebagai wadah promosi aneka kuliner handmade hasil karya entrepreneur muda Bandung. Sebut saja Ceciwawa Dessert, Kripik Maicih, Kripik SiJudes, Almon Bakar, Pancake Durian @Cemen_pancake dan Tiramisu @mimiTsu yang bergabung dengan Kang Jeje di Cilok Mamang.
Saya berkesempatan mencicipi jualan utama disini Cilok Goreng. Cilok Goreng disini dijual dalam dua porsi satu dan setengah dengan harga yang sangat murah. Satu porsinya berisi 25 cilok goreng. Penyajiannya pun di sebuah piring bukan dengan plastic kecil kayak di pinggir jalan. Bagi saya, tekstur cilok gorenya sendiri empuk, legit dan lembut banget! Sagunya itu tidak terasa seperti sagu belum matang seperti yang sering saya jumpai di pinggir jalan. Ditambah dengan cocolan sambal kacang yang gurih dan tidak terlalu pedas, makan cilok kali ini rasanya beda sekali. Juara!
Sementara Cilok Kukus-nya (12.5K) juga beda, karena di dalamnya disisipkan potongan daging cincang. Teksturnya pun lembut dan mudah dikunyah. Makin suka deh makan cilok kalau begini!
Selain cilok, saya mencicipi aneka dessertnya salah satunya Mimi Yoghurt Sedang Strawberry. Yoghurtnya mengunakan wadah yang lumayan besar jadi bisa untuk sharing. Teksturnya tidak terlalu pekat juga tidak terlalu encer. Asamnya juga pas dan segar strawberry-nya sangat terasa.
Tiramisu Mimisu juga nggak kalah juara, apalagi dimakan dalam keadaan beku, seperti makan es krim tiramisu deh! Rasa kopinya juga nggak terlalu pahit cenderung manis dan terasa aroma dan rasa vanilla yang juga pekat. Cocok banget buat cemilan setelah makan sambal cilok yang cukup pedas.
Harga cemilan disini sangat terjangkau, hanya merogoh kocek sekitar Rp7.000-12.000 kita sudah bisa mencicipi cilok goreng atau kukus. Sementara untuk makanan lain berkisar antara Rp10.000-30.000. Minuman seperti yoghurt dapat dinikmati seharga Rp4.000-7.500 saja. Jadi, kalau mau cari sensasi nyemil yang beda di Bandung, silahkan mampir ke Warung Mamang, dijamin Kang Jeje menyambut dengan senyum ramah dan cerita-ceritanya.
Cilok Mamang
Jalan Saparua No. 2
Dekat GOR Saparua
Bandung
Peta: SPBU Martanegara Asri - Cilok Goreng Si Mamang
Sumber: http://eatinguntildiee.blogspot.com
No comments:
Post a Comment