Monday, July 1, 2013

Wisata Bandung, Berkunjung ke Trans Studio Bandung: Melelahkan tapi Memuaskan



Hmmm... Waktu itu, di stasiun tivi, banyak berita yang menayangkan tentang wahana hiburan indoor yang dibuka oleh Trans Corp. di Bandung. Saya tanya ke teman-teman, belum ada yang nyoba kesana. Saya jadi penasaran, gimana sih, kehebohannya? Akhirnya saya pun memutuskan untuk mencobanya, ke Bandung naik motor. Ya, sepeda motor. Selama ini, jarak jauh yang pernah saya tempuh menggunakan motor hanyalah Pekalongan-Semarang, ataupun Pekalongan-Yogyakarta, saya pengen merasakan bagaimana menempuh jarak yang dua kali lipat dari itu.
Trans Studio Bandung Blog Competition
Trans Studio Bandung Blog Competition
Saya cek, liat peta mudik. Terbentang jarak sekitar 390-410 Km buat menaklukkan perjalanan Jogja-Bandung… Kuat ga, yaa?? Ah, nekat.. Saya pun menyiapkan segala sesuatunya, bekal, motor, obat-obatan, dan menjaga kondisi tubuh. Waktu itu saya tentukan jadwal tanggal 22 Oktober 2011 buat berangkat.

Perjalanan 

Cukup halus, kondisi jalan Jogja, mulai dari Jogja kota sampai Sentolo, kemudian Wates. Saya pun melewati perbatasan Jogja-Jawa Tengah. Tunggu… Ada yang beda rasanya… Hmmm… ternyata saya merasakan perbedaan yang cukup signifikan antara kondisi Jalan di Jogja dan Jateng… Halloooo…. PEMPROV JATENG… Gimana pekerjaan Anda???

Habis makan n ngistirahatin pantat, lanjut lagi deh, jalan… Trus nyampe deh, ke perbatasan Jateng - Jabar di daerah sebelum Banjar (lupa namanya). Waaaooowwww… Patung seekor macan menyambut para pengendara yang melintas. Macan/harimau tersebut adalah perlambangan dari Prabu Siliwangi yang menjadi legenda, sehingga menjadi simbol Jawa Barat. Terlihat gagah, bersanding dengan gerbang perbatasan Jateng- Jabar. :D

Saya pun menghabiskan waktu sekitar 10 jam, dengan beristirahat sebanyak dua kali selama perjalanan. Karena saya lupa membawa peta mudik, saya hanya mengikuti plang penunjuk arah menuju Bandung. Akhirnyaaaa…. Ngikutin plang, arah Bandung, Buah Batu. Sampai deh, Perumahan Bojong Soang, daerah Buah Batu. Saya pun menginap di rumah kos teman saya. Malam hari pun saya langsung diajak menikmati makanan di kantin ITB dan melihat suasana Bandung pada malam hari. Sambutan yang istimewa.

Hari Pertama di Bandung 

Hari pertama di Bandung, saya tidak langsung menuju Trans Studio Bandung. Kenapa? Karena hari itu hari Minggu, dan hari Minggu, layanan hiburan pasti harganya naik dari biasanya. Hehehe...

Akhirnya saya saat itu memutuskan untuk mengunjungi sebuah Curug yang berada di daerah Cimahi bersama teman saya. Curug Cimahi. Terlihat menarik ketika saya melihat beberapa ulasannya di internet sebelum saya berkunjung kesana.

Curug Cimahi 

Curug Cimahi merupakan salah satu Wana Wisata yang dikelola oleh Perum Perhutani Jabar-Banten, terletak di Jalan Kolonel Masturi, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, menempuh kurang lebih 45 menit dari Arah Lembang ataupun dari Kota Cimahi. Akses ke Curug Cimahi sangat mudah karena berposisi di pinggir jalan Cimahi-Lembang. Nama Cimahi berasal dari nama sungai yang mengalir di atasnya yaitu Sungai Cimahi yang berhulu di Situ (danau) Lembang dan mengalir ke Kota Cimahi.
Curug Cimahi
Curug Cimahi
Dengan besaran tiket masuk Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah), saya menyusuri anak tangga satu persatu menuruni hingga sampai di area curug. Kami menempuh anak tangga berundak-undak sebanyak 561 anak tangga.

Sesampainya di bawah, udara segar menyapa kami, dan terdengar suara gemericik air yang menentramkan hati. Suasana air terjun masih cukup asri dan nyaman. Namun, sayang, tempat untuk beristirahat maupun duduk-duduk masih terasa kurang dibandingkan banyaknya pengunjung yang datang.
Curug Cimahi dan Sekitarnya
Curug dan Sekitarnya
Di kawasan ini masih juga banyak terlihat monyet secara bebas bergelantungan dan meminta makanan dari pengunjung. Namun, anda perlu berhati- hati, karena monyet yang ada belum terlalu jinak. Secara keseluruhan, area ini dapat dikatakan telah cukup baik sebagai alternatif wisata, dengan adanya lahan parkir, penjual makanan, toilet, dan musholla. Hanya diperlukan sedikit polesan lagi, untuk memberikan kenyamanan lebih pada pengunjung.

Siapkan stamina Anda, setelah bersenang-senang di bawah, Anda perlu menyusuri tangga lagi menuju ke atas. Saya yang sudah capek, tambah deh. Haha.. Tapi pemandangan di Curug sedikit mengurangi lelah saya.

Masjid Al-Irsyad Kotabaru, Parahyangan 

Hari masih siang menjelang sore. Setelah makan siang pun saya akhirnya berjalan-jalan di daerah Kotabaru, Bandung Barat. Ternyata, disana ada masjid dengan arsitektur indah, karya Anak Indonesia. Arsitektur unik dipadu-padankan dengan konsep Go Green dan pemandangan yang indah, sehingga di Kotabaru menjadi Landmark. Masjid tersebut adalah Masjid Al-Irsyad, Kotabaru.
Landmark Kotabaru
Landmark Kotabaru
Berikut ini adalah beberapa keunikan dari Masjid Al-Irsyad:
 
Tidak memiliki kubah. Masjid ini didesain mirip Ka'bah, berbentuk kubus dengan warna abu-abu.
Dinding masjid memiliki arsitektur yang unik yang multifungsi. Ketika diamati dengan seksama dari luar, dinding masjid didesain memiliki banyak celah yang membentuk dua kalimat syahadat. Dinding tersebut juga berfungsi sebagai ventilasi udara.

Masjid Al-Irsyad
Masjid Al-Irsyad
Ramah lingkungan. Masjid ini dibangun di daerah perbukitan yang memiliki lingkungan asri dan didukung dengan arsitektur masjid yang memanfaatkan segala potensi yang dimiliki oleh alam.
Dibangun dengan berlatarkan pemandangan indah. Dengan sisi arah kiblat masjid yang terbuka (tidak tertutup oleh dinding), ketika mengarah ke kiblat kita akan langsung melihat pemandangan perbukitan yang cukup indahyang menambah kesan suasana alam yang asri, sehingga tambah nyaman dalam beribadah.
Memiliki warna klasik. Masjid ini terlihat klasik dengan tidak membawa banyak unsur warna di dalamnya. Dinding luar menggunakan warna alami batu, warna abu-abu dan warna hitam yang ditimbulkan dari celah/jendela yang bertuliskan dua kalimat syahadat.

Sepulangnya dari sana, saya pun langsung tertidur dengan lelapnya, karena begitu lelah menempuh dua hari yang berat. Semua itu untuk memenuhi dahaga Wisata Bandung. Tapi, tunggu dulu, masih ada pengalaman menakjubkan yang menanti di hari kedua lho...

Hari Kedua di Bandung 

Nah nah nah. Hari ini, saya pun sudah tak sabar untuk mengunjungi Trans Studio Bandung. Banyak orang yang membicarakan Trans Studio Bandung, tapi saya sendiri belum percaya jika saya belum mencobanya. Saya pun sudah bersiap dan berdandan sejak pagi sebelum berkunjung ke Trans Studio.

Trans Studio Bandung adalah wahana hiburan indoor  yang baru didirikan oleh Trans Corp. Wahana ini merupakan wahana kedua setelah Trans Studio yang didirikan Trans Corp. di Makassar. TSB berlokasi di daerah Komplek Bandung Supermall (BSM) di Jalan Gatot Subroto 289, tidak jauh dari Gedung Sate maupun Gazibu. Letaknya pun menjadi satu dengan BSM, yang dihubungkan dengan semacam “jembatan penyeberangan”.
Lintasan Yamaha Racing Coaster
Lintasan Yamaha Racing Coaster
Begitu masuk, yang terlihat berdiri dengan megah adalah jalur Yamaha Racing Coaster dengan logo Trans Studio Bandung.

Pembelian tiket seharga Rp 150.000,00 untuk hari kerja (Senin- Jum’at) dan Rp 200.000,00 untuk weekend. Karena waktu itu hari Senin, maka harga tiketnya Rp 150.000,00. Pembelian tiket dilakukan dengan semacam mengisi kartu ATM/ kartu kredit, yang diisi dengan saldo yang kita inginkan untuk nantinya membeli tiket masuk Trans Studio Bandung dan segala transaksi di dalam TSB (membeli makanan/ souvenir).

Wahana Trans Studio Bandung 
Peta Lokasi Wahana Trans Studio Bandung
Peta Lokasi
Di dalam Trans Studio Bandung, kita disuguhkan 3 lokasi utama wahana, yaitu Studio Central, Magic Corner, dan Lost City. Berikut rinciannya:
  • Studio Central; berisi paling banyak wahana di TSB, yaitu:
Yamaha Racing Coaster: Roller Coaster cepat, setelah mencapai titik tertinggi, Roller Coaster akan bergerak mundur ke posisi semula juga dengan kecepatan tinggi.
Rate: menegangkan dan memacu adrenalin.
TransCar Racing: wahana untuk naik mobil- mobilan dengan lingkungan seperti di arena balap.
Rate: bagus, dapat merasakan suasana asli membalap. Minus: terkadang rem tidak pakem, sehingga sulit untuk mengontrol kemudi, terutama bagi pemula. Terasa menyakitkan ketika ditabrak dari belakang oleh pengemudi lain.
Giant Swing: ayunan raksasa dengan bentuk kursi melingkar.
Rate: sangat menegangkan, mencapai sudut 90° hanya dalam 4 kali ayunan. Getaran di sekitar begitu terasa. Tidak disarankan bagi yang mudah muntah dan penakut. Hehe…
Si Bolang Adventure: menjelajah wilayah Indonesia dengan kapal bersama Si Bolang.
Rate: Lumayan, mengenal budaya Indonesia
Vertigo: Kincir Raksasa yang memutar pengunjung 360°.
Rate: menegangkan (dan seperti namanya, memusingkan, bikin Vertigo, plus membuat mual). Haha… Kembali, tidak disarankan bagi penakut atau yang gampang mual.

Vertigo Trans Studio Bandung
Vertigo
Trans Movie Magic (belum sempat mencoba, belum dibuka)
Marvel Superheroes 4D (belum sempat mencoba, belum dibuka)
Trans City Theater: tempat segala pertunjukan theater. Menjumpai pertunjukan Kabayan Goes to Hollywood dan Si Bolang.
Rate: sangat menghibur dan menyenangkan apalagi jika menonton bersama keluarga.

Si Bolang Adventure Trans Studio Bandung
Si Bolang Adventure
Trans Studio Science Center (belum sempat mencoba, belum dibuka)
Trans Broadcast Museum: membantu pengunjung memahami cara membuat program televisi. Pengunjung dapat mencoba mengisi suara acara Unyil, atau menjadi reporter Insert Investigasi. Ada beberapa pilihan yang bisa anda coba. Anda dapat mengabadikan video ketika menjadi reporter dengan biaya Rp 50.000,00.
  • Magic Corner; berisi wahana yang bernuansa ‘mistis’, yaitu:
Dunia Lain The Ride: menjelajahi dunia dengan hawa mistis dan gangguan “setan” dengan mengendarai kereta berkapasitas 4 orang.
Rate: lumayan mencekam, apalagi kalau sendiri. Tapi kok ga kaya pas promosi di tipi- tipi, pas orang- orang sampe lari- lari keluar dari situ. Awas, walaupun di dalam gelap, tapi jangan macem- macem loh, apalagi yang kesana ama pacarnya, cz ada CCTVnya. Hehe…
Negeri Raksasa: Dibawa ke atas dengan cepat dan diturunkan lagi ke bawah dengan cepat.
Rate: mengasyikkan, serasa tertarik ke atas, dan langsung ditarik ke bawah. Ada ‘kejutan’ berupa semburan air. Kapasitasnya banyak, sehingga banyak temennya kalau teriak- teriak. :P
Special Effect in Action (belum sempat mencoba, belum dibuka)
Dragon Riders (belum sempat mencoba, karena seperti buat anak kecil)
Pulau Liliput (tidak mencoba, khusus buat balita)
Blackheart Pirate Ship (tidak mencoba, khusus balita. Masak mau nekat sih?? Haha…)
  •  Lost City; berisi wahana seru untuk petualang
Amphitheater: sebagai tempat pertunjukan yang menampilkan berbagai pertunjukan musik dan show. Waktu itu ada Legenda Putra Mahkota. Dan terkadang penonton juga diajak untuk ikut berpartisipasi dalam acara musik ataupun show-nya. Seperti waktu itu ada sekelompok wisatawan dari Malaysia yang ikut tampil dan ngeksis di panggung, ikut bernyanyi.
Rate: sangat baik dan menghibur pengunjung sembari beristirahat di kursi.
Sky Pirates: menjelajah semua zona di TSB menggunakan kapal perang lewat udara. Kapasitas tempat duduk 4 orang.
Rate: seperti kereta gantung, menyenangkan.
Jelajah: mengarungi ‘sungai Afrika’ dengan kapal sebelum meluncur kencang ke bawah.
Rate: menghibur dan cukup membuat Anda BASAH. Minus: bantalan untuk pegangan tangannya ada yang baunya tidak enak. Perlu dibersihkan.
Kong Climb: mendaki dinding untuk mengambil permata (belum sempat mencoba)

Selain wahana dan hiburan di atas, masih ada lagi Parade Show dimana bintang- bintang pertunjukan berparade di jalanan, menggunakan “mobil aneh, antik, dan ajaib’ untuk menyapa pengunjung. Pengunjung dapat berfoto ria disini.
Mobil Antik Trans Studio Bandung
Mobil Antik, Parade Artis Pertunjukan
Saat itu, Trans Studio Bandung sangat sepi karena hari kerja, sehingga bisa dibilang bisa naek semua wahana. Inilah salah satu tips dan trik liburan yang memuaskan. Di TSB juga kita ga terkendala sama hujan, angin, petir, karena tempatnya di dalem ruangan. Bersih, pula.

Oiya, ada satu lagi. ‘Ruangan terbuka’ sekedar untuk duduk atau bersantai juga sepertinya kurang. Tidak seperti wahana outdoor, dimana orang- orang bisa duduk lesehan di bawah, di sekitar wahana, kalau di TSB kayak ‘sungkan/risih’ duduk- duduk di bawah. Sedangkan kursi yang tersedia tidak begitu banyak.

Ehhh…lupa dink, ada lagi… Di Trans Studio Bandung juga penjaganya kece-kece. Kebanyakan mojang Bandung asli kayaknya… heheheheee… Mereka siap membantu Anda dalam mencari informasi segala sesuatu tentang TSB.

Saya berharaTrans Studio Bandung dapat membenahi beberapa kekurangan yang muncul, dan mungkin, jika suatu saat nanti saya bisa berkunjung, saya bisa mencoba semua wahana secara lengkap. :)
Exit Gate Trans Studio Bandung
Suasana di Pintu Keluar
Waktu malam pun menjelang. Hari saya di Bandung harus segera berakhir, karena saya harus mempersiapkan esok hari, menjelajah Pulau Jawa kembali, untuk kembali ke Yogyakarta. Walaupun lelah menjalani hari yang padat, tapi saya puas, dan merasa sepadan dengan apa yang saya dapat.

Wisata Bandung, saya rasa banyak yang memimpikan hal itu. Dan beberapa lokasi yang saya kunjungi, layak dipertimbangkan sebagai destinasi wisata Anda, dan jangan lupa, jika mau memacu adrenalin, coba deh, ke Trans Studio Bandung.
So, tunggu apalagi? Ayo berwisata...

No comments:

Post a Comment