Thursday, July 4, 2013

TRANS STUDIO Bandung (review)

TRANS STUDIO Bandung (review)


Kemarinn nih, tepatnya Jumat 1 Juli 2011, saya sama adik-adik saya pergi ke TransStudio Bandung, di Bandung SuperMall.
Trans Studio bandung ini merupakan indoor theme park terbesar di  dunia, tapi ga segede yang dibayangkan oleh kita sih, hehehehe. Kita berangkat pukul 13.30 dari rumah (soalnya rumah kita deket banget.. hehehehe) Sesampainya di Trans Studio, kita buru-buru ke ticket counter di lantai 2 BSM.
Mega Cash Card
Sesampainya disana, kita disuruh pergi ke Mega Cash top-up di foodcourt BSM, katanya di ticket counter ini terlalu rame. Untuk pembelian ticket trans studio, kita harus menggunakan kartu Mega Cash. Untuk harga tiket Trans Studio sendiri, harganya Rp. 150.000 untuk hari Senin-Jumat, dan Rp. 200.000 untuk weekend. sedangkan harga administrasi kartu ini Rp. 10.000 dan kartu ini bisa dibawa pulang. Perbedaan dari kedua tempat ini adalah gambar kartunya, kalau kita beli di ticket counter akan mendapat kartu bergambar trans studio, sedangkan kalu di tempat ini bergambar BSM pass.
Nah kartu ini punya fungsi sama seperti uang tunai, jadi kalau kita ingin bertransaksi beli merchandise, minuman/ makanan di merchant-merchant di dalam trans studio, kita harus memakai kartu ini. Kartu ini bisa diisi ulang di top-up counter (di dalam atau di luar trans studio) dan di Bank Mega. Kartu ini juga bisa di refund kembali, dengan cara mengambil di ATM Bank Mega sesuai kelipatan yang tertera di ATM tersebut, atau lewat refund counter yang terletak di foodcourt, persisnya di sebelah CFC, di refund counter ini kita bisa menukarkan hingga kelipatan 1000 rupiah.
VIP Access
Di trans Studio ini juga banyak tersedia counter-counter penjualan VIP Access, dimana pengunjung harus membayar biaya tambahan sebesar Rp. 200.000. Keuntungan dari VIP Access ini adalah penggunanya tidak perlu mengantri untuk menaiki wahana-wahana yang ada (yang menurut saya agak-agak diskrimanasi). Contohnya aja, jika kapasitas wahana 16 orang, maka dari antrean VIP akan diambil 10 orang. Sedangkan dari antrean reguler diambil 6 orang. Dan hal ini menyebabkan antrean panjang di antrean reguler, sedangkan antrean VIP  bisa masuk dan bermain dengan mudah dan cepat. Sebagai perbandingan, saya mengantri wahana negeri raksasa selama 3 jam, sedangkan VIP access hanya membutuhkan maksimal 15 menit. :(
Wahana TRANS STUDIO BANDUNG
Karena kita baru dateng jam 13.30 (lagi penuh-penuhnya) kita sempet kebingungan mau naik wahana yang mana, soalnya antreannya panjang semua. belum lagi, kita nggak pake tiket VIP, jadi harus rela antre berkepanjangan. Untuk masuk ke satu wahana di Trans Studio ini, dibedakan antara VIP access dan tiket reguler. Dan menurut yang saya lihat, akses untuk VIP begitu jelas dapat terlihat, sedangkan akses untuk tiket reguler tidak terlalu terlihat sehingga kita sampai bingung harus masuk lewat mana. Grrrrrr X-(
transStudio
Wahana di Trans Studio ini sebenarnya (menurut website dan guide map) ada 20 wahana yang terbagi atas tiga  area yaituStudio CentralThe Lost City, danMagic Corner. Disini, saya hanya akan menulis 7 wahana yang saya coba saja, yaitu Yamaha Coaster, Giant Swing, Vertigo, Trans Broadcast Museum ( Studio Central area), Jelajah (The Lost city area), dan Negeri Raksasa, Dunia Lain (Magic Corner area).
Negeri Raksasa
Wahana ini jadi wahana pertama yang saya coba. Wahana ini mirip dengan wahana Hysteria di Dunia Fantasi. Untuk menaiki wahana ini saya harus rela antri 3 JAM. bayangkan, TIGA JAM! dan hasilnya, mengecewakan. Kalau dibandingkan dengan Hysteria, jauh lebih mengasyikkan Hysteria. Sensasi ‘lepas’ dari kursi tidak saya rasakan di wahana ini, seperti halnya yang saya rasakan di Hysteria. Dan yang lebih membuat hati menjerit adalah, akses untuk VIP turnovernya begitu cepat, ada yang baru mengantri 5 menit bisa langsung menaiki wahana ini. Maklum, dari kapasitas 16 seat, 10 diambil dari VIP access dan 6 dari tiket reguler (kebayang kan perbedaannya?)
Giant Swing
Wahana ini merupakan wahana kedua yang saya coba (dan lagi-lagi) saya harus mengantre. Tapi turnover antrean wahana ini tidak selama negeri raksasa, saya menaiki wahana ini setelah antre selama kurang lebih 1,5 jam. Wahana ini menurut saya cukup mengsyikkan, karena diayun-ayun hingga serasa akan menyentuh atap Trans Studio. Dan yang mebuat Giant Swing berbeda dari wahana yang mirip seperti Kora-Kora (Dunia Fantasi), wahana ini selain di ayun juga diputar. Secara garis besar, wahana ini jauh lebih menantang dibanding Kora-Kora (Dunia Fantasi), namun tidak seekstrem Ranger (Wisata Bahari Lamongan).
Yamaha Coaster
Untuk wahana ini, saya memberikan 4 jempol. Wahana ini merupakan wahana terekstrem di Trans Studio. Wahana ini diklaim merupakan roller coaster tercepat di dunia dan hanya terdapat 3 buah di dunia, yaitu dua di Amerika dan satu lagi di Trans Studio. Turnover antrian wahan ini sangat cepat, saya hanya butuh waktu 45 menit unutk mengantri. Entry point (Trans Studio menyebutnya loading deck) wahana ini terdapat di dalam trans studio, sedangkan relnya terdapat diluar Trans Studio (outdoor). Sebelum menaiki wahana ini, segala peralatan yang ada di tubuh kita (kecuali baju dan sepatu, hehehehe) harus dilepas, misalnya kacamata, jam tangan, hingga kalung. Mungkin untuk mengantisipasi barang-barang ini terlepas atau dapat menyakiti penumpang.
Penampakan Yamaha Coaster dari luar
Dari awal wahana ini sudah melaju dengan sangat kencang, hingga kita berteriak dari awal hingga akhir wahana ini berakhir. The best part is, kita meniki wahana ini selepas maghrib. Suasana night ride begitu menambah ketegangan wahana ini, kita bisa melihat lampu-lampu di gedung terdekat yang belum selesai dibangun :) . Adik saya ketika dibawah sampai bilang bingung saat dia ada dibawah atau diatas. Apalagi ketika rel meliuk-liuk dan lalu meluncur naik dan meluncur dengan mundur, itu benar-benar sangat menegangkan. Keluar dari wahana ini saya sampai merasa kleyengan,tapi tetep excited. Menurut saya dan adik-adik saya, wahana ini merupakan wahana terbaik di Trans Studio.
Vertigo
Wahana ini persis sama seperti wahana Kicir-Kicir di Dunia Fantasi. Cukup menegangkan, tapi karena sudah sering menaikinya, jadi saya merasa nothing special about it. Beruntungnya, saya tidak perlu mengantri menaiki wahana ini, karena menuju malam wahana ini sudah tidak ada yang mengantre.
Dunia lain
Untuk wahana ini, kita harus mengantre sekitar 1 jam. tapi saya tidak bisa meulis banyak, karena sepanjang kereta berjalan saya full menutup mata. hehehehehe tetapi hologram yang sempat ditayangkan di ceriwis, juga tidak terlihat muncul saat saya dan adik-adik saya menaiki wahana ini.
Jelajah
Wahana ini mirp sekali dengan wahana Niagara-gara di Dunia Fantasi. Namun ‘air terjun’ jelajah tersiri dari dua air terjun, dimana yang satu lebih pendek dibanding dari yang 13 meter. menurut saya wahana ini secara pengelolaan lebih baik dibanding Niagara. Perahu lebih stabil dibanding niagara, sehingga tdak bergoyang-goyang saat berjalan.
perosotan jelajah senagai background.. maaf nampang dikit, hehehe
Trans Broadcast Museum
Ini merupakan wahana (menurut saya lebih cocok disebut ruangan) terakhir yang saya kunjungi. karena waktu yang terbatas saya hanya mengelilinginya, dan tidak sempat mencoba untuk mencoba menjadi presenter investigasi. Di museum ini, kita bisa melihat proses-proses terkait broadcasting, mencoba menjadi peserta kuis, menjadi pengisi suara (dubber), dan menjadi presenter.
Plus-Minus Trans Studio Bandung :
Secara garis besar, Trans Studio ini cukup menyenangkan, tapi saya merasa cukup mengunjunginya sekali saja. Plus minus dari Trans Studio ini :
Plus :
  • Mas-mas nya ganteng-ganteng banget. Lumayan nih buat refreshing mata, hehehehhe. Keliatannya sih untuk kerja disini harus punya modal tampang diatas rata-rata.. heheheheh :P
  • Karyawan disini ramah-ramah dan sangat talkative
  • Adanya yamaha coaster
Minus :
  • Diskrimanasi yang tidak adil antara tiket VIP dan reguler
  • Tidak konsistennya peraturan VIP Access. Dikatakan bahwa jam 9 sudah ditutup untuk VIP access, namun selepas jam 9 (sebelum wahana ditutup) pengguna VIP access masih bisa masuk.
  • Kurang koordinasi saat ada acara live di Trans Studio. Saat saya mengunjungi ada acara live di trans studio tepat didepan wahana Bolang, orang-orang yang mengantre di wahana Bolang sempat terdesak-desak sampai ada seorang bapak (pengunjung) marah-marah karena situasi tidak terkontrol. Dan pihak Trans tetap melanjutkan acara. zzzzz
Tips n Trick
Terakhir, saya akan memberi tips sedikit jika ada yang mau ke Trans Studio (mau dilakuin boleh, ga juga gapapa, :D )
  • Beli VIP Access dari awal ——-> Jika merasa tidak buang-buang uang dan siap dikatain sama pengunjung reguler di dalam hati, hehehehe
  • Jika memutuskan unutk membeli tiket reguler, datang pagi-pagi sekali, tapi tetap ada di situ hingga trans studio selesai beroperasi, karena wahana-wahana mulai sepi selepas maghrib.
  • Naiki wahana-wahana yang turnovernya cukup cepat terlebih dahulu, seperti yamaha coaster, giant swing, dan vertigo.
  • jangan membawa makanan atau minuman karena akan dirampas di pintu masuk
  • Pakai baju yang nyaman
Yapp, sekian review Trans Studio dari saya.. Semoga cukup membantu sebagai referensi sebelum pergi kesana

No comments:

Post a Comment