Tuesday, July 9, 2013

Hijrah ke Persib, Yudi Sempat Alami Masa Sulit


Hijrah ke Persib, Yudi Sempat Alami Masa Sulit


Bandung – Meski sempat menjadi bagian Persija Jakarta di fase awal karier profesionalnya sebagai pemain bola, hati kecil Yudi Guntara tidak bisa dibohongi.

Dia merindukan tanah kelahirannya di Kota Bandung. Namun, cita-citanya menapaki pendidikan hanya mampu difalitasi oleh STIE PERBANAS Jakarta.

Lantaran cinta kota kembang, dia pun terpacu segera menuntaskan studinya dan kembali ke tanah Priangan untuk bergabung bersama Persib, klub idamannya sejak kecil.

“Saya gak bisa ngebohongin diri sendiri karena saya sudah merasakan suasana dan iklim di Persib. Dulu tuh rasa bangga jadi pemain Persib saya rasakan,, di hati bukan suatu omongan, bener-bener bangga jadi pemain Persib,” ucap Yudi, Senin (8/7/2013).

Awal kepindahan dari tim Macan Kemayoran (julukan Persija) ke skuat Persib, menjadi masa-masa tersulit bagi dirinya. Sebab, kala itu dia harus beradaptasi dengan gaya permainan Maung Bandung yang sangat jauh berbeda dengan pola permainan tim Ibu Kota.

Masih menurut Yudi, jika sebelumnya saat bermain bersama Persija, permainan tim lebih mengedepankan kemampuan individu tiap pemain, saat membela skuat Maung Bandung, aroma teamwork melekat sangat kental pada permainan tim.

“Waktu saya pindah dari Persija ke Persib, itu masa transisi saya. Kan biasanya menyesuaikan di Persib memang agak sulit. Persib lebih ke kerjasama dan Persija lebih ke individu. Saya butuh waktu sekitar enam bulan untuk beradaptasi,” tutur pria berusia 44 tahun ini.

Moment tidak terlupakan bagi Yudi selama berkostum Maung Bandung adalah ketika Persib berhasil menyabet gelar juara kompetisi Perserikatan terakhir 1993/1994, dan kompetisi Liga Indonesia pertama musim 1994/995. Tak hanya itu, Persib menembus babak perempat final piala Champions Asia di tahun yang sama.

“Wah luar biasa bangga banget, saya dua kali diarak di Bandung,” tegasnya.

Di samping itu, ayah tiga anak ini menambahkan, rasa kekeluargaan dan kebersamaan ketika menjadi bagian dari Persib, menjadi kenangan manisnya hingga detik ini. Bahkan, selama sembilan tahun berkostum Maung Bandung, dia hampir tidak pernah merasakan duka sama sekali. [gin]

Sumber: http://www.inilahkoran.com

No comments:

Post a Comment